Tim ilmuwan dari AS mengklaim telah berhasil
memanfaatkan teknik kloning untuk membuat lima
embrio manusia. Dari kelima embrio, tiga di antaranya dipastikan kloning
dari dua orang pria. Terobosan ini berhasil dilakukan Stemagen Corp di La
Jolla, California menggunakan
teknik yang disebut SCNT (somatic cell nuclear transfer). Inti sel telur
diambil kemudian diisi inti sel somatik, dalam hal ini digunakan sel kulit.
Teknik seperti ini dipakai Ian Wilmut dan kawan-kawan untuk membuat Dolly,
domba kloning pertama. Sel telur yang telah diisi inti sel somatik tersebut
dibudidayakan dalam lingkungan bernutrisi sampai tumbuh menjadi embrio. Setelah
lima hari, terbentuk embrio yang
tersusun dari kumpulan sekitar 150 sel.
Embrio-embrio tersebut tidak dimaksudkan untuk
dikembangkan menjadi janin, melainkan sebagai sumber sel induk embrionik. Jenis
sel induk yang terbentuk pada embrio tua yang akan berkembang menjadi janin ini
sangat berguna karena dapat tumbuh menjadi tulang, daging, kulit, dan jaringan
tubuh lainnya. Pada penelitian kali ini, para peneliti Stemagen belum
mengekstrak sel induk embrionik dari embrio hasil kloning. Namun, mereka sudah
berhasil membuktikan bahwa embrio tersebut merupakan hasil kloning karena
memiliki DNA yang sama dengan pria yang menjadi donornya. Jika terobosan ini
terbukti benar, mereka akan tercatat sebagai peneliti pertama yang berhasil
mengkloning embrio manusia sebagai sumber sel induk embrionik. "Kami
berharap ini akan menjadi titik balik bagi banyak penelitian-penelitian
berikutnya," ujar Andrew French, ketua tim peneliti yang melaprokan
keberhasilannya dalam jurnal Stem Cells. Kini mereka sedang fokus untuk
mengekstrak sel-sel induk embrionik dari embrio hasil kloning.
Keberhasilan membuat embrio manusia hasil kloning
buknalah yang pertama kali dilaporkan. Para peneliti
Inggris sudah dapat melakukannay pada tahun 2005 bahkan sampai embrio cukup
matang untuk menghasilkan sel-sel induk embrionik. Namun, sampai sekarang belum
ada satupun peneliti yang dilaporkan berhasil mengekstrak sel induk embrionik
manusia. Ilmuwan Korea Hwang Woo-suk pernah mengklaim sebagai peneliti pertama
yang mengekstrak sel induk embrionik manusia. Namun, keberhasilan tersebut
dianggap bohong belaka setelah ditemukan pemalsuan data-data hasil analisis
pada makalah ilmiahnya. Sel-sel induk embrionik hasil kloning dapat digunakan
untuk mempelajari penyakit, respon obat, bahkan membuat organ transplantasi
yang sesuai kebutuhan pasien. Namun, penelitian tersebut juga mengundang kritik
menyangkut etika. "(Kloning) menghasilkan manusia di laboratorium untuk
dirusak semata-mata karena dugaan bahwa hal tersebut akan bermanfaat bagia
manusia lainnya," ujar Richard Doerflinger. Kloning embrio manusia juga
dikhawatirkan mengganggu kesehatan apalagi jika semakin banyak wanita yang
dimintai menjadi donor sel telur.
sumber :http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1764687-ilmuwan-kloning-embrio-manusia/
Rabu, 28 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar