Rabu, 28 April 2010

kloning ( tugas uts )

Tim ilmuwan dari AS mengklaim telah berhasil
memanfaatkan teknik kloning untuk membuat lima
embrio manusia. Dari kelima embrio, tiga di antaranya dipastikan kloning
dari dua orang pria. Terobosan ini berhasil dilakukan Stemagen Corp di La
Jolla, California menggunakan
teknik yang disebut SCNT (somatic cell nuclear transfer). Inti sel telur
diambil kemudian diisi inti sel somatik, dalam hal ini digunakan sel kulit.
Teknik seperti ini dipakai Ian Wilmut dan kawan-kawan untuk membuat Dolly,
domba kloning pertama. Sel telur yang telah diisi inti sel somatik tersebut
dibudidayakan dalam lingkungan bernutrisi sampai tumbuh menjadi embrio. Setelah
lima hari, terbentuk embrio yang
tersusun dari kumpulan sekitar 150 sel.

Embrio-embrio tersebut tidak dimaksudkan untuk
dikembangkan menjadi janin, melainkan sebagai sumber sel induk embrionik. Jenis
sel induk yang terbentuk pada embrio tua yang akan berkembang menjadi janin ini
sangat berguna karena dapat tumbuh menjadi tulang, daging, kulit, dan jaringan
tubuh lainnya. Pada penelitian kali ini, para peneliti Stemagen belum
mengekstrak sel induk embrionik dari embrio hasil kloning. Namun, mereka sudah
berhasil membuktikan bahwa embrio tersebut merupakan hasil kloning karena
memiliki DNA yang sama dengan pria yang menjadi donornya. Jika terobosan ini
terbukti benar, mereka akan tercatat sebagai peneliti pertama yang berhasil
mengkloning embrio manusia sebagai sumber sel induk embrionik. "Kami
berharap ini akan menjadi titik balik bagi banyak penelitian-penelitian
berikutnya," ujar Andrew French, ketua tim peneliti yang melaprokan
keberhasilannya dalam jurnal Stem Cells. Kini mereka sedang fokus untuk
mengekstrak sel-sel induk embrionik dari embrio hasil kloning.

Keberhasilan membuat embrio manusia hasil kloning
buknalah yang pertama kali dilaporkan. Para peneliti
Inggris sudah dapat melakukannay pada tahun 2005 bahkan sampai embrio cukup
matang untuk menghasilkan sel-sel induk embrionik. Namun, sampai sekarang belum
ada satupun peneliti yang dilaporkan berhasil mengekstrak sel induk embrionik
manusia. Ilmuwan Korea Hwang Woo-suk pernah mengklaim sebagai peneliti pertama
yang mengekstrak sel induk embrionik manusia. Namun, keberhasilan tersebut
dianggap bohong belaka setelah ditemukan pemalsuan data-data hasil analisis
pada makalah ilmiahnya. Sel-sel induk embrionik hasil kloning dapat digunakan
untuk mempelajari penyakit, respon obat, bahkan membuat organ transplantasi
yang sesuai kebutuhan pasien. Namun, penelitian tersebut juga mengundang kritik
menyangkut etika. "(Kloning) menghasilkan manusia di laboratorium untuk
dirusak semata-mata karena dugaan bahwa hal tersebut akan bermanfaat bagia
manusia lainnya," ujar Richard Doerflinger. Kloning embrio manusia juga
dikhawatirkan mengganggu kesehatan apalagi jika semakin banyak wanita yang
dimintai menjadi donor sel telur.

sumber :http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1764687-ilmuwan-kloning-embrio-manusia/

Senin, 05 April 2010

biodata ku

nama : sri widarti miardiastuti
TTL : bogor 15 agustus 1992
jenis kelamin : wanita
pekerjaan : mahasiswa semester 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikian prodi pendidikan biologi Universitas pakuan

agama : islam

hobi : baca buku, dengerin musik, browsing, dan hobi terbaru ku adalah belajar karena ini adalah kewajiban :)

alamat : citeureup-bogor

aktivitas : kuliah, ngerjain tugas, belajar, dan berusaha untuk mencapai cita-cita

email : whida_uculna@yahoo.com atau sriwidarti_miardiastuti@yahoo.com

Minggu, 04 April 2010

tugas

Di musim pancaroba seperti ini membuat kita rentan terhadap banyak penyakit. Bibit-bibit penyakit berkembang dengan pesat dan menyebar dengan cepat pula. Salah satu penyakit yang banyak menyerang manusia dimusim seperti ini adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), dari tahun ke tahun penderita DBD diindonesia semakin bertambah dan banyak menelan korban jiwa.biasanya yang banyak terjangkit penyakit ini adalah orang-orang yang tinggal didaerah tropis dan subtropics seperti Indonesia. Penyebab penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegepty, tidak seperti nyamuk-nyamuk lainnya yang senang hidup di air atau tempat-tempat yang kotor, nyamuk Aedes aegepty ini hidup di tempat yang bersih. Nyamuk ini menyerang seseorang yang system imunitasnya sedang menurun, banyak orang yang takut akan tertular penyakit ini apabila melakukan kontak langsung dengan penderita tetapi penyebaran penyakit ini sebenarnya tidak dapat disebarkan melalui kontak langsung dengan penderita melainkan harus melalui perantara nyamuk lagi. ada beberapa gejala yang pada penderita DBD yang bisa kita lihat, diawali dengan demam tinggi yang diikuti dengan sakit kepala yang hebat, gangguan pada system pencernaan seperti nyeri menelan, batuk, bahkan muntah, selain itu akan muncul juga bintik-bintik merah pada tubuh penderita. Biasanya demam tinggi yang dialami penderita selama 2 hari akan diikuti penurunan suhu yang drastis tetapi itu hanya berlangsung 1 hari, kemudian akan meningkat lagi dengan cepat. Demam ini akan dikuti pula dengan penurunan trombosit. Banyak orang yang tidak tahu akan gejala penyakit ini dan menganggap itu hanya gejala demam biasa saja dan ini lah yang berbahaya karena apabila penyakit ini tidak ditangani dengan segera penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Ada istilah yang menyebutkan bahwa “mencegah lebih baik daripada mengobati” dan untuk mencegah penyakit ini ada beberapa hal yang bisa kita lakukan diantaranya adalah :

  1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
  2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
  3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
  4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;
  5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.

Itulah sebagian yang dapat kita lakukan untuk setidaknya mencegah penyakit ini.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah

Rabu, 24 Maret 2010

bahaya kanker servik

Faktanya, di dunia sekitar 500 ribu wanita didiagnosa menderita kanker serviks dan rata-rata 270.000 kematian setiap tahunnya atau dengan kata lain setiap dua menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks.

Sementara di Asia, kanker serviks merupakan penyakit kanker pada wanita kedua terbanyak diderita dan lebih dari setengah wanita Asia yang menderita kanker serviks meninggal dunia. Ini sama dengan 226ribu wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks dan sebanyak 143ribu penyebab kematian atau dengan kata lain setiap 4 menit, seorang wanita di Asia Pasifik meninggal karena kanker serviks.

Menurut Dr. A. M. Puguh, SpOG, Ahli Kebidadanan & Kandungan RS Husada Jakarta, di Indonesia kanker serviks merupakan kanker nomor satu yang umum diderita wanita Indonesia. Pada tahun 2001, kasus baru kanker serviks sejumlah 2429 dari total kasus kanker, sehingga merupakan peringkat satu yaitu 25,91 persen dari keseluruhan kanker.

Masih menurut Dr. Puguh, semua wanita yang aktif secara seksual, memiliki resiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal penyakit ini tanpa memandang usia atau gaya hidup. Kanker serviks merupakan kanker yang dapat mempengaruhi wanita dengan latar belakang dan umur yang berbeda di seluruh dunia. Jika ditarik angka rata-rata, kanker serviks ini seringkali menjangkiti dan dapat membunuh wanita di usia produktif sekitar 30-50 tahun yang mana pada saat itu mereka masih memiliki tanggung jawab ekonomi dan sosial terhadap anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Penyebab Kanker Serviks
Umumnya kanker serviks mulai menyerang dari leher rahim ( bagian dari uterus atau rahim) dan kemudian mencapai vagina. Kanker ini akan menyebar secara bertahap bila tak terdeteksi secara dini dan diberikan pengobatan.

Lalu apa penyebab terjadinya kanker pada leher rahim? Penyebab paling umum adalah serangan virus HPV (human papillomavirus). Ada 100 tipe virus HPV yang teridentifikasi dan kebanyakan tidak berbahaya serta tidak menunjukkan gejala. Sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin dan digolongkan menjadi dua golongan yaitu tipe HPV penyebab kanker dan HPV beresiko rendah.

Terdapat 15 jenis tipe yang menyebabkan kanker yang dapat mengarah kepada kanker serviks, yakni HPV 16, 18, 45 dan 31 yang merupakan penyebab lebih dari 80 persen kasus kanker di Asia Pasifik dan dunia.

Siapa Yang Beresiko Terkena Kanker Serviks?
Setiap wanita beresiko terjangkit kanker serviks selama hidup mereka tanpa memandang usia dan gaya hidup. Ini dikarenakan HPV merupakan visus yang umum dan mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Meski dalam berhubungan intim, pasangan dari wanita tersebut sudah mengenakan kondom, namun sayangnya penyebaran HPV tak dapat sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV.

Baik wanita muda maupun dewasa beresiko terkena kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi atau infeksi berulang yang disebabkan oleh HPV penyebab kanker. Diperkirakan 50-80 persen wantia mendapatkan infeksi HPV melalui kontak kelamin dalam hidup mereka dan sampai dengan 50 persen infeksi tersebut berpotensi menyebabkan kanker. Resiko sudah dimulai dari kontak seksual pertama kali yang dilakukan oleh wanita.

Kebanyakan infeksi HPV dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi banyak juga yang menetap dalam tubuh penderita. Dan tidak seperti virus lainnya, ketika seorang wanita terinfeksi virus HPV bukan berarti wanita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap virus ini. Ketika seorang wanita telah terpapar HPV, ia tetap beresiko untuk mendapatkan infeksi berulang dari tipe HPV yang sama atau berbeda dan peluang wanita tersebut terkena kanker serviks menjadi jauh lebih besar.

Lantas bagaimana cara mendeteksi kanker serviks?
Cara mendeteksi kanker serviks secara dini adalah dengan melakukan pap smear atau IVA. Tes ini dapat mendeteksi awal kanker serviks dimana perubahan sel dapat diidentifikasi di leher rahim.

Seperti sifat kanker pada umumnya, tak akan terlihat gejala apapun (secara fisik) pada stadium awal dari kanker serviks. Namun deteksi dini penting untuk dilakukan karena dapat membantu mendeteksi perkembangan kanker serviks, meski tak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.

Resiko berkembangnya kanker serviks pada wanita yang tidak melakukan screening secara teratur adalah lima kali lebih tinggi dibandingkan yang teratur.

Lantas Apakah Wanita Tak Dapat Cegah Terjadinya Kanker Serviks?
Ada suatu vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 yang berpotensi untuk mencegah lebih dari 70 persen kanker serviks.

Vaksin ini akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi.

Di masa mendatang, vaksinasi bersama deteksi dini dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks dibandingkan hanya dengan deteksi dini saja. Dan yang utama dapat mengurangi jumlah deteksi dini yang tidak normal yang memerlukan tindak lanjut.